BAB 4: RESOLUSI DALAM PENGINDERAAN JAUH
Konsep resolusi dalam penginderaan jauh memegang peranan penting dalam memahami kemampuan sensor untuk merekam dan menyajikan detail informasi objek di permukaan bumi. Terdapat empat jenis resolusi utama yang saling terkait, yaitu resolusi spasial, spektral, temporal, dan radiometrik.
Resolusi Spasial
Resolusi spasial berkaitan dengan ukuran objek terkecil yang masih dapat dibedakan oleh sensor. Setiap pixel pada citra merepresentasikan sebagian kecil permukaan bumi, dan ukuran objek yang dapat diwakili oleh satu pixel setara dengan ukuran area yang direkam oleh pixel tersebut. Sebagai contoh, pada citra dengan resolusi spasial 1 meter, satu pixel merepresentasikan area seluas 1 x 1 meter di permukaan bumi. Objek yang lebih kecil dari ukuran tersebut mungkin tidak teridentifikasi dengan jelas. Secara teknis, resolusi spasial merupakan ukuran pixel minimum yang ditangkap oleh sensor, dan hal ini dikendalikan oleh IFOV, yaitu sudut pandang sesaat sensor. Semakin kecil IFOV, semakin tinggi resolusi spasial yang dihasilkan, sehingga detail objek yang terekam pada citra semakin tinggi.
Untuk mengilustrasikan perbedaan resolusi spasial, berikut adalah beberapa contoh sensor satelit penginderaan jauh:
- Resolusi Sangat Tinggi (kurang dari 1 meter): WorldView-4 (0.31 m), GeoEye-1 (0.41 m), Pleiades-1A/1B (0.5 m). Sensor-sensor ini mampu menghasilkan citra dengan detail yang sangat tinggi, memungkinkan identifikasi objek-objek kecil seperti kendaraan dan pepohonan individual.
- Resolusi Tinggi (1-10 meter): IKONOS (1 m), QuickBird (0.61 m), SPOT-6/7 (1.5 m). Sensor-sensor ini banyak digunakan untuk pemetaan detail, pemantauan infrastruktur, dan analisis perkotaan.
- Resolusi Menengah (10-30 meter): Landsat 8 (30 m), Sentinel-2 (10 m). Sensor-sensor ini cocok untuk pemetaan tutupan lahan, pemantauan sumber daya alam, dan analisis bencana alam.
- Resolusi Rendah (lebih dari 30 meter): MODIS (250 m – 1 km), AVHRR (1.1 km). Sensor-sensor ini umumnya digunakan untuk monitoring lingkungan global, seperti tutupan awan, suhu permukaan laut, dan indeks vegetasi.
Resolusi Spektral
Resolusi spektral berkaitan dengan kemampuan sensor dalam membedakan perbedaan karakteristik spektral objek di permukaan bumi. Definisi resolusi spektral ini merupakan jawaban atas pertanyaan: seberapa sempit rentang panjang gelombang (wavelength) yang dapat direkam oleh sensor, atau berapa banyak spectral band yang dimiliki oleh sebuah sensor?. Sensor pankromatik, misalnya, hanya merekam cahaya tampak dalam satu band lebar, sehingga resolusi spektralnya rendah. Di sisi lain, sensor multispektral merekam cahaya dalam beberapa band sempit, seperti merah, hijau, biru, dan inframerah dekat, sehingga resolusi spektralnya lebih tinggi. Semakin sempit rentang panjang gelombang yang direkam dan semakin banyak jumlah band yang dimiliki, semakin tinggi resolusi spektralnya, sehingga informasi spektral yang diperoleh semakin detail dan akurat.
Dua faktor utama menentukan resolusi spektral:
- Lebar Pita (Bandwidth). Seberapa sempit rentang panjang gelombang (wavelength) yang dapat direkam oleh sensor dalam satu saluran (band). Semakin sempit bandwidth, semakin tinggi resolusi spektralnya.
- Jumlah Kanal (Band). Berapa banyak band spektral yang dimiliki oleh sensor. Semakin banyak band, semakin detail informasi spektral yang dapat ditangkap.
Sebagai contoh perbandingan, MODIS memiliki 36 spectral band, sedangkan AVIRIS memiliki 224 spectral band yang terletak pada 400-2500 nanometer. Contoh lainnya adalah:
- Landsat 8: Memiliki 11 band, termasuk band-band tampak, inframerah dekat, inframerah gelombang pendek, dan inframerah termal.
- Sentinel-2: Memiliki 13 band, dengan resolusi spektral yang lebih baik daripada Landsat 8, terutama pada rentang inframerah dekat.
- WorldView-4: Memiliki 8 band multispektral dan 1 band pankromatik, dengan resolusi spasial yang sangat tinggi.
Semakin tinggi resolusi spektral, semakin baik kemampuan sensor untuk: Mengidentifikasi objek, membedakan objek yang tampak serupa dalam cahaya tampak, tetapi memiliki “warna” yang berbeda dalam spektrum lain (misalnya, vegetasi sehat vs. tidak sehat); dan Menganalisis komposisi, menentukan komposisi material berdasarkan karakteristik spektralnya yang unik.
Resolusi Temporal
Resolusi temporal dalam penginderaan jauh mengacu pada frekuensi atau interval waktu yang diperlukan oleh sensor untuk merekam data pada lokasi yang sama. Faktor ini menentukan seberapa sering suatu area di permukaan bumi dapat diamati oleh sensor, atau dengan kata lain, seberapa sering sensor merekam data yang sama. Semakin tinggi resolusi temporal, semakin sering suatu area dapat dipantau, sehingga semakin baik untuk mengamati fenomena yang berubah dengan cepat, seperti bencana alam, dinamika pertumbuhan tanaman, atau perluasan lahan terbangun. Frekuensi perekaman data ini bervariasi, dari maksimum dua kali sehari untuk satelit yang mengorbit polar, hingga setiap jam (atau bahkan kurang) untuk satelit yang mengorbit geostasioner.
Sebagai ilustrasi, satelit Landsat memiliki resolusi temporal 16 hari, yang berarti satelit tersebut melewati dan merekam area yang sama setiap 16 hari. Satelit MODIS, di sisi lain, memiliki resolusi temporal harian, sehingga mampu merekam citra seluruh permukaan bumi setiap hari. Sementara itu, konstelasi satelit, seperti Sentinel, memiliki resolusi temporal yang lebih tinggi dibandingkan dengan satelit tunggal karena data yang diperoleh merupakan gabungan dari beberapa satelit. Misalnya, Sentinel-1 (radar) memiliki resolusi temporal hingga 6 hari, sedangkan Sentinel-2 (optik) memiliki resolusi temporal hingga 5 hari.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi resolusi temporal, antara lain: orbit satelit, luas liputan sensor, dan jumlah satelit dalam konstelasi. Satelit dengan orbit yang lebih rendah cenderung memiliki resolusi temporal yang lebih tinggi karena mereka mengelilingi bumi lebih cepat. Sensor dengan liputan yang lebih sempit (misalnya, resolusi spasial yang lebih tinggi) mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mengamati seluruh permukaan bumi, sehingga mengurangi resolusi temporal.
Pemilihan resolusi temporal yang tepat bergantung pada aplikasi penginderaan jauh yang ingin dilakukan. Untuk monitoring fenomena yang berubah dengan cepat, seperti bencana alam atau perluasan lahan terbangun, resolusi temporal yang tinggi sangat penting. Sebaliknya, untuk pemetaan tutupan lahan atau pemantauan sumber daya alam yang relatif stabil, resolusi temporal yang lebih rendah mungkin sudah mencukupi.
Resolusi Radiometrik
Resolusi radiometrik dalam penginderaan jauh menunjukkan sensitivitas sensor dalam membedakan perbedaan tingkat energi elektromagnetik yang direkam. Resolusi ini secara fundamental berkaitan dengan berapa banyak bit yang digunakan untuk merepresentasikan nilai kecerahan setiap pixel pada citra. Semakin tinggi resolusi radiometrik, semakin banyak tingkatan energi yang dapat dibedakan oleh sensor, sehingga menghasilkan representasi objek dan fitur permukaan bumi yang lebih detail dan halus pada citra. Penting untuk dicatat bahwa kenaikan resolusi radiometrik ini berbanding lurus dengan kenaikan memori yang dibutuhkan untuk menyimpan data citra.
Sebagai ilustrasi, sebagian besar kamera digital yang beredar saat ini menggunakan resolusi radiometrik 8-bit. Sensor 8-bit, seperti yang terdapat pada Landsat 7, menggunakan 8 bit untuk merekam data setiap pixel. Hal ini berarti sensor tersebut dapat membedakan 2 pangkat 8, atau 256, tingkat kecerahan yang berbeda, yang sering disebut sebagai pixel value, Digital Number, Digital Count, atau grayscale. Dengan kata lain, sensor 8-bit memiliki rentang gradasi grayscale dari 0 hingga 255.
Peningkatan signifikan dalam resolusi radiometrik dapat ditemukan pada sensor yang lebih modern, seperti Landsat 8, yang menggunakan resolusi 16-bit. Sensor 16-bit mampu membedakan hingga 65.536 tingkat kecerahan, sehingga menghasilkan detail dan gradasi yang jauh lebih baik pada citra dibandingkan dengan sensor 8-bit. Konsekuensinya, data yang dihasilkan sensor 16-bit membutuhkan memori penyimpanan dua kali lipat dibandingkan dengan sensor 8-bit untuk luasan area yang sama. Kemampuan untuk merekam rentang nilai kecerahan yang lebih luas ini sangat penting, terutama dalam aplikasi yang memerlukan sensitivitas tinggi terhadap variasi energi elektromagnetik, seperti analisis vegetasi, identifikasi mineral, dan deteksi perubahan tutupan lahan.
Leave a Reply