Hari Jumat, 2 September 2022, pukul 16:14, saya mengalami pengalaman yang tak terduga. Saya sedang berjalan kaki dari Gedung RC menuju Teknik Geomatika untuk menyelesaikan sebuah keperluan. Karena sudah lewat jam perkuliahan, kampus terlihat sepi.
Saat saya melewati Gedung UPMB (yang sekarang sudah menjadi FKK), saya melihat seorang mahasiswa melambaikan tangan dari dalam gedung yang sudah terkunci. Saya segera mendatanginya dan melihat bahwa dia terlihat panik. Mahasiswa tersebut memberi isyarat bahwa dia tidak bisa keluar setelah menyelesaikan kuliah terakhirnya di gedung ini. Mungkin dia tertidur dan tertinggal di dalam, sementara petugas sudah mengunci gedung dari luar.
Saya mencoba menenangkannya dan berjanji akan membantunya. Saya segera mengirimkan pesan WhatsApp ke grup pimpinan ITS untuk meminta bantuan. Saya meminta satpam atau petugas jaga gedung untuk segera datang.
Karena bantuan belum juga tiba, saya memutuskan untuk mencari cara lain. Saya mencoba masuk ke gedung melalui beberapa pintu, tapi semua tertutup. Akhirnya, saya mencoba masuk melalui Gedung Pascasarjana di sebelahnya. Saya menemukan jalan hubung berupa jembatan antara dua gedung. Setelah masuk, saya menemukan dua pintu yang membatasi dua gedung. Pintu sisi Pascasarjana bisa dibuka dengan mudah, tapi pintu sisi UPMB memerlukan usaha ekstra untuk membukanya. Alhamdulillah, saya berhasil membukanya.
Setelah masuk, saya memberi aba-aba agar mahasiswa yang terjebak naik ke lantai 2. Ternyata, tidak hanya satu orang yang terjebak. Ada tiga mahasiswi dan satu mahasiswa yang juga terjebak di dalam gedung. Alhamdulillah, kami berhasil berkumpul dan keluar bersama-sama melalui pintu Pascasarjana. Semoga empat mahasiswa baru ini bisa menemukan tulisan ini ya.
