Teknik Geomatika dalam QS World University Rankings by Subject

Dalam pemeringkatan universitas terbaik dunia oleh QS World University Rankings by Subject,  kita tidak akan bisa menemukan subject yang langsung mewakili Teknik Geomatika atau Teknik Geodesi. Bidang ilmu ini ternyata tidak berdiri sendiri sebagai subjek tersendiri, karena dianggap sebagai bidang interdisipliner yang terpetakan dalam beberapa kategori subjek yang lebih luas, seperti Engineering – Civil & Structural, Earth & Marine Sciences, Geography, Environmental Sciences, dan Computer Science & Information Systems.

Berikut adalah beberapa bidang yang relevan dengan Teknik Geomatika dan kaitan-kaitannya:
  1. Civil & Structural Engineering: Pemetaan, survei, rekayasa struktur dan sipil
  2. Earth & Marine Sciences: Geodesi, pemetaan bumi, penginderaan jauh
  3. Geography: SIG (Sistem Informasi Geografis), analisis spasial, perencanaan wilayah
  4. Environmental Sciences: Monitoring lingkungan berbasis geospasial
  5. Computer Science & Information Systems: GIS, pemrosesan data spasial, machine learning geospasial
Dalam QS World University Rankings by Subject, Teknik Geomatika beririsan dengan beberapa subjek. sebagai contoh, pada rumpun Engineering & Technology, subjek Civil & Structural Engineering mencakup ilmu teknik sipil dan infrastruktur, di mana survei dan geodesi merupakan komponen penting.
Posisi Universitas di Indonesia
Beberapa universitas Indonesia telah menunjukkan keberhasilan dalam pemeringkatan QS by Subject. Dalam bidang Geography, Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) layak dipromosikan sebagai program studi terkemuka di Indonesia karena keberhasilannya dalam menduduki  rangking 101–150 dunia.
Dalam bidang Environmental Sciences dan Computer Science, UI, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Bina Nusantara (BINUS) menunjukkan keberhasilan masuk daftar QS by subject. Namun, perlu strategi penguatan reputasi dan output riset agar naik ke bands di bawahnya.
Sementara itu, dalam bidang Civil & Structural Engineering dan Earth & Marine Sciences, peluang besar terbuka untuk universitas Indonesia. Saat ini belum ada kampus Indonesia yang masuk rangking, sehingga bisa menjadi fokus pengembangan agar bisa disertakan di pemeringkatan global ke depan.

Indikator Penilaian

QS World University Rankings by Subject menilai kinerja suatu bidang keilmuan menggunakan sejumlah indikator kunci dengan bobot tertentu, yang didasarkan pada kombinasi reputasi dan kinerja riset. Indikator utamanya meliputi: Reputasi Akademik (penilaian oleh akademisi global), Reputasi Pemberi Kerja (penilaian dari dunia industri terhadap lulusan), Sitasi per Publikasi (rata-rata jumlah sitasi per makalah ilmiah), Indeks H (H-index) sebagai ukuran produktivitas dan dampak karya ilmiah, serta Jaringan Riset Internasional (International Research Network) yang mencerminkan kolaborasi global institusi.

Bobot indikator bervariasi sesuai karakteristik disiplin ilmu. Untuk rumpun Engineering & Technology (termasuk Teknik Sipil/Struktur), reputasi akademik diberi bobot 40% dan reputasi pemberi kerja 30%. Indikator kuantitatif seperti sitasi per makalah dan indeks-H masing-masing berbobot 10%, ditambah 10% untuk jaringan riset internasional. Di sisi lain, untuk rumpun Natural Sciences (mencakup Earth & Marine Sciences dan Geografi), bobotnya sedikit berbeda: reputasi akademik 40%, reputasi pemberi kerja 20%, sitasi per publikasi dan indeks-H masing-masing 15%, dan jaringan internasional 10%. Perbedaan bobot ini menunjukkan upaya QS untuk menyesuaikan penilaian dengan sifat tiap bidang – bidang teknik menekankan keterkaitan dengan industri, sedangkan sains alam menekankan output riset. Meskipun demikian, reputasi akademik tetap menjadi faktor dominan pada hampir semua bidang (40% di kedua rumpun tersebut)

Meningkatkan Visibilitas Internasional
Bagi program studi Teknik Geomatika, berpartisipasi dan terakui dalam pemeringkatan QS by Subject dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan visibilitas internasional. Upaya perlu difokuskan pada peningkatan reputasi akademik di kancah global, reputasi di mata pemberi kerja, kinerja riset, dan jaringan riset internasional.
Dengan memahami kategori pemeringkatan yang relevan dan indikator kinerja yang dinilai QS, Departemen Teknik Geomatika dapat menyusun langkah strategis untuk meningkatkan performa. Melalui peningkatan kualitas akademik, reputasi global, dan jejaring internasional, Teknik Geomatika berpeluang besar meningkatkan visibilitas dan daya saingnya di kancah pendidikan tinggi dunia.