Dalam pemeringkatan universitas terbaik dunia oleh QS World University Rankings by Subject, kita tidak akan bisa menemukan subject yang langsung mewakili Teknik Geomatika atau Teknik Geodesi. Bidang ilmu ini ternyata tidak berdiri sendiri sebagai subjek tersendiri, karena dianggap sebagai bidang interdisipliner yang terpetakan dalam beberapa kategori subjek yang lebih luas, seperti Engineering – Civil & Structural, Earth & Marine Sciences, Geography, Environmental Sciences, dan Computer Science & Information Systems.
- Civil & Structural Engineering: Pemetaan, survei, rekayasa struktur dan sipil
- Earth & Marine Sciences: Geodesi, pemetaan bumi, penginderaan jauh
- Geography: SIG (Sistem Informasi Geografis), analisis spasial, perencanaan wilayah
- Environmental Sciences: Monitoring lingkungan berbasis geospasial
- Computer Science & Information Systems: GIS, pemrosesan data spasial, machine learning geospasial
Indikator Penilaian
QS World University Rankings by Subject menilai kinerja suatu bidang keilmuan menggunakan sejumlah indikator kunci dengan bobot tertentu, yang didasarkan pada kombinasi reputasi dan kinerja riset. Indikator utamanya meliputi: Reputasi Akademik (penilaian oleh akademisi global), Reputasi Pemberi Kerja (penilaian dari dunia industri terhadap lulusan), Sitasi per Publikasi (rata-rata jumlah sitasi per makalah ilmiah), Indeks H (H-index) sebagai ukuran produktivitas dan dampak karya ilmiah, serta Jaringan Riset Internasional (International Research Network) yang mencerminkan kolaborasi global institusi.
Bobot indikator bervariasi sesuai karakteristik disiplin ilmu. Untuk rumpun Engineering & Technology (termasuk Teknik Sipil/Struktur), reputasi akademik diberi bobot 40% dan reputasi pemberi kerja 30%. Indikator kuantitatif seperti sitasi per makalah dan indeks-H masing-masing berbobot 10%, ditambah 10% untuk jaringan riset internasional. Di sisi lain, untuk rumpun Natural Sciences (mencakup Earth & Marine Sciences dan Geografi), bobotnya sedikit berbeda: reputasi akademik 40%, reputasi pemberi kerja 20%, sitasi per publikasi dan indeks-H masing-masing 15%, dan jaringan internasional 10%. Perbedaan bobot ini menunjukkan upaya QS untuk menyesuaikan penilaian dengan sifat tiap bidang – bidang teknik menekankan keterkaitan dengan industri, sedangkan sains alam menekankan output riset. Meskipun demikian, reputasi akademik tetap menjadi faktor dominan pada hampir semua bidang (40% di kedua rumpun tersebut)